aku menyulam wajah dalam rintik hujan
menyatukan satu persatu kepingan bulirnya yang berserakan
membentuk seraut wajah yang tersirat
dari sudut sudut kenangan yang tersisa
yang hampir saja punah karena lelah
aku mulai membingkai
rinaian air menjadi sebentuk hati yang sempurna
yang ku semai dari rasa cinta
bersama lelehan rindu yang terbercik
yang kurajut bersama asa
sudah lama aku ingin memindai dalam gerimis
memastikan bahwa mimpi ini hanyalah semu
tapi harapku hanya sia
selalu, setelah rintik itu berhenti
semua pasti akan berlalu
sirna bersama desir angin
bisakah aku kembali bersandar dihatimu ?
sedangkan darahmu masih terus mengalir dinadiku
namun kenapa bayangmu saja tak kau jejakkan ?
terpudar dibalik rinaian hujan yang berhenti perlahan
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir dan berkomentar di blog Indahnya Berpuisi semoga bermanfaat..dan komentar apapun kami hargai selama masih batas kewajaran...