Doa indah yang kurangkai
Tidak sedikit huruf mengantri karenanya
Tidak sedikit diksi yang ku pilih
Kutakut salah merangkai, lalu melukai sekeping hati
Kusadari, wahai jiwa-jiwa yang diciptakan-Nya
Aku tak lebih dari manusia biasa
Yang baru beberapa tahun memijaki jadag raya-Nya
Menjadi salah satu lakon dalam drama-Nya
mendambakan hal yang di dambakan banyak orang
Rasanya aku belum pantas!
Aku belum sepenuhnya berusaha
Kini, aku tengah mempertahankan bayang-bayang belum nampak
Mengapai embun sejuk, pelepas dahaga, surga pelipur lara
Sesekali aku tenang,mampu tersenyum untuk hal yang menggelitik hati
Namun tak jarang pula aku meratapi, menyesali nestapa dunia
Bila irama dadaku tergoncang, aku pupus....
Mengenyahkan cahaya yang samar-samar membias didepan mata
Istirahat sejenak, menutup mata, memekakkan telinga, membisu dari problema
Fitnah yang menyayat hati...
Menjadi satu dari ribuan mahluk
Berkompromi dalam konflik yang entah kapan berakhirnya
Aku tak sabar menanti suatu masa dalam mimpi-mimpi malamku
Memang tidak hanya mimpi indah
Ada kepahitan yang menjadi aksesorisnya
Tanpa kusadari, itulah yang membuat cerita perjuanganku terasa manis
Aku tak rela mundur darinya
Meski terselip kepahitan padanya, aku tak peduli
Jika terjatuh, aku masih mampu berdiri kembali
Ku yakin, suatu hari kelak aku akan memetik buah dari perjuangan tak biasa ini!
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir dan berkomentar di blog Indahnya Berpuisi semoga bermanfaat..dan komentar apapun kami hargai selama masih batas kewajaran...