Aku percaya, kamu dan aku sama sama menyimpan mimpi itu, mimpi bahagia
kita yang pernah kita bayangkan sebelumnya. Hanya saja.. aku dan kamu
terlalu takut untuk membayangkan mimpi itu lebih dalam, bukan.. bukan
takut tidak bisa diwujudkan, karna aku percaya setiap mimpi akan bisa
terwujud jika kita mau berusaha dan berdoa, aku dan kamu hanya taku
rindu itu semakin datang bertubi tubi menyerang hati.
Dan ketika rindu itu datang dengan derasnya. Aku dan kamu hanya akan terdiam, terseret arus rindu yang begitu deras. dan ketika itu.. hanya ada air mata yang menetes perlahan. Air mata rindu. Iya.. air mata bukan hanya lambang dari perasaan yang tersakiti saja. Air mata yang menetes bisa berbagai arti. Air mata dalam kisahku ini, adalah air mata rindu, aku masih bisa bertahan di dalam derasnya rindu meski aku harus terseret jauh.
Air mata rindu yang sejujurnya adalah perasaan takut yang aku rasakan, takut ketika aku tak bisa memelukmu di saat rindu datang menyeret kamu hingga terjatuh. Harusnya aku disitu, harusnya aku yang mengulurkan tangan dan memelukmu dengan tenang.
Aku hanya takut ketika ada uluran tangan yang lain membantumu mengobati rindumu kepadaku, aku hanya takut alasanmu tersenyum bukanlah aku. Bagaimana takut ku tidak begitu berlebihan jika alasan dibalik senyumku adalah kamu. Dibalik semangatku adalah kamu. Dibalik bahagiaku selalu ada kamu. Selalu ada kamu, kamu dan kisahku.....
Dan ketika rindu itu datang dengan derasnya. Aku dan kamu hanya akan terdiam, terseret arus rindu yang begitu deras. dan ketika itu.. hanya ada air mata yang menetes perlahan. Air mata rindu. Iya.. air mata bukan hanya lambang dari perasaan yang tersakiti saja. Air mata yang menetes bisa berbagai arti. Air mata dalam kisahku ini, adalah air mata rindu, aku masih bisa bertahan di dalam derasnya rindu meski aku harus terseret jauh.
Air mata rindu yang sejujurnya adalah perasaan takut yang aku rasakan, takut ketika aku tak bisa memelukmu di saat rindu datang menyeret kamu hingga terjatuh. Harusnya aku disitu, harusnya aku yang mengulurkan tangan dan memelukmu dengan tenang.
Aku hanya takut ketika ada uluran tangan yang lain membantumu mengobati rindumu kepadaku, aku hanya takut alasanmu tersenyum bukanlah aku. Bagaimana takut ku tidak begitu berlebihan jika alasan dibalik senyumku adalah kamu. Dibalik semangatku adalah kamu. Dibalik bahagiaku selalu ada kamu. Selalu ada kamu, kamu dan kisahku.....
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir dan berkomentar di blog Indahnya Berpuisi semoga bermanfaat..dan komentar apapun kami hargai selama masih batas kewajaran...