Dengarlah wahai angin senja,
dengarlah lenguhan hati ini...
Biarkanlah kepak kepak ku melanglang lagi mengitari langit dan
gundah...
Airmata yg tercurah, hanya untuk kesiasia an belaka...
Usah mengulas kembali untaian untaian janji yg terberai...
Yg tergores pada dinding dinding yg telah kusam, dan pada rasa yg telah mati..
Airmata yg tercurah, hanya untuk kesiasia an belaka...
Usah mengulas kembali untaian untaian janji yg terberai...
Yg tergores pada dinding dinding yg telah kusam, dan pada rasa yg telah mati..
Berhentilah berkeluh resah
menatap silam, wahai hati nan tergayut sesal...
Buatlah apa saja yg sampai kepada waktu, hingga kau tak merenung dalam kecewa..
Sibaklah jalanan depan yg terbentang, yg masihlah begitu panjang..
Kenakanlah senyum dan tawa di rentangan waktu, sebelum masa yg kau nantikan tiba...
Buatlah apa saja yg sampai kepada waktu, hingga kau tak merenung dalam kecewa..
Sibaklah jalanan depan yg terbentang, yg masihlah begitu panjang..
Kenakanlah senyum dan tawa di rentangan waktu, sebelum masa yg kau nantikan tiba...
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir dan berkomentar di blog Indahnya Berpuisi semoga bermanfaat..dan komentar apapun kami hargai selama masih batas kewajaran...