Ketika aku melukis matamu
Air mataku menetes tak kuasa
Aku merasakan tatapan yang indah darimu
Yang selama ini tak pernah kurasa
Ketika aku melukis hdiungmu
Kuhirup aroma semerbak harum bunga
aku merasakan betapa wanginya aroma cintamu
Namun sayang aku hanya bisa mendamba
Ketika aku melukis bibirmu
Mulutku tertutup dengan cepatnya
Bukan karen aku tak bisa mengatkan sesuatu
Hanya mulutku yang diam merasa tak dapat berbicara tentang cinta
Ketika ku lukiskan telingamu
Seakan gendang kupingku tak mendengar apa-apa
Karean sekarang aku tak lagi mendengar suaramu
Yang semestinya aku dengar sepanjang masa
Ketika telah kuliskan wajahmu
Aku berhenti dan aku telah menyadari semuanya
Bahwa semestinya aku tak perlu berat mengharapkanmu
Karena kau munkin tak pantas untukku memilikinya
Ketika aku benar-benar menyadari lukisanku
Hanya tanganku yang menengadah untk berdoa
Berdoa supaya suatu saat aku bisa hidup bersamamu
dan menggandeng tangaku untuk selamanya
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir dan berkomentar di blog Indahnya Berpuisi semoga bermanfaat..dan komentar apapun kami hargai selama masih batas kewajaran...