Aku yang
masih terjaga…menghitung sepi menunggu pagi..
Satu,dua,tiga
dan seterus nya…
Hingga sayub
beduk dari surau menghentikan angka ku..
Namun tak
terbilang pada jumlah..di mana angka aku berujung..
Semua seolah
sia tiada makna…
Ya,,,aku
memang bodoh dan tak berguna….
Hanya
bermimpi yang aku bisa..
bermimpi
mampu mengulum selaksa sepi…
hingga malam
tetap bingar tiada senyap..
bermimpi
menjadi indah..
hingga di
hati mu kutetap singgah..
Ssementara
diri ini teramat jauh dari sempurna…
Ibarat butiran
debu untuk kau sapu..
Karna
menoktah pada licin lantai laman istana mu…
Bukan aku
nafik kan karunia Tuhan…
Ya Tuhan,,,
Karena Mu
lah aku tetap bertahan…
Di antara
perih pedih luka yang merajam…
Karena Mu
lah rasa ini mampu bertitah..
Membuka atap
atap pagi..hingga kesucian embun..
Kuasa
mencumbui hijau dedaunan..
Aku saksi
dari kemesra’an mereka..
Karena Mu
lah aku bisa…
Asa ku
membumbung melampaui langit ke tuju..
Untuk
bersurat kepada mentari…
Berkabar
bahwa pagi tlah tiba..
Dan mana
kala aku mencinta..
Sa’at senja
pun aku tlah bersama rona di ufuk nya…
Bias indah
menyapa marca pada..
Menyinari
pelangi untuk dapat kau nikmati..
Tak peduli
aku akan jasad ku…
Karna kamu
lah yang aku cinta…
Rela aku
jauh berlari kedepan masa..
Menjemput
keindahan di ujung waktu..
Hanya untuk
mu,,walau bukan untuk kita..
Walau aku
rapuh di telan zaman…
Asal kau
bahagia,,,,
Kerenta’an
ku selalu berhias senyuman..
Salam
terakhir ku sebelum waktu menghapus kisah ku dari hati mu
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir dan berkomentar di blog Indahnya Berpuisi semoga bermanfaat..dan komentar apapun kami hargai selama masih batas kewajaran...