Aku ingin menatapmu...
Menjelma dalam tatapan fajar
Nikmati indahmu selama yang ku ingin
Hingga waktu jenuh dengan lakuku
Dan saat langit mulai merona merah jingga
Kuingin diam dalam buaian keteduhan cahayanya
Memandangmu hingga kuterlelap...
Jangan tanyakan bila matahari undur diri memberi waktu dan ruang
kepada gelapnya malam, bukankah ia masih pinjamkan cahaya rembulan
untukku, agar aku tetap meikmati indah senyummu meski hanya lewat
cahayanya yang tamaram.
Walaupun malam tertutup kabut kelabu
Biarlah aku terbujur dalam igauan mimpi malamku menjamah dirimu
Biarkan kuterbaring dalam lamunan hingga pagi datang menjelang
kembali menjemput tatapan sang fajar
Andai aku adalah nafas dalam angin....... aku ingin..
Yaa.....andai aku angin
Jangan tanyakan kepaad gunung yang kokoh berdiri, kenapa ia
Menghalangiku pergi bukankah ia tak ingin aku menjauh darimu agar
Kudapat memberi kesejukan itu dan bernafas bersamamu.
Yaa.....andai aku angin
Jangan tanyakan kepaad gunung yang kokoh berdiri, kenapa ia
Menghalangiku pergi bukankah ia tak ingin aku menjauh darimu agar
Kudapat memberi kesejukan itu dan bernafas bersamamu.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir dan berkomentar di blog Indahnya Berpuisi semoga bermanfaat..dan komentar apapun kami hargai selama masih batas kewajaran...