Selamat datang di Blog Celoteh Puisi……. Kumpulan puisi cocok bagi kamu yang lagi jatuh cinta, patah hati, galau, penantian, kesedihan, rindu sama kekasih, penyeselan, kenangan masa lalu.......

Selasa, 08 September 2015

NADA RINDU


Saat nada rindu usai...
Terangkai menjadi puisi...

Sejatinya rindu baru saja pulang...
Mengetuk jiwamu...
Melunasi inginku, juga mimpimu...

Begitulah rindu ...
Diam tak bersuara....
Berjalan tanpa raga ...
Menari tiada nada ...
 
Kamu hanya perlu sedikit rasa ...
Untuk maknai tarian jiwa...

by : azka shafira lm

4 komentar:

  1. rindu ...
    Diam tak bersuara....
    Berjalan tanpa raga ...
    Menari tiada nada ...

    seperti rindu padamu..my fir..

    BalasHapus
  2. Rindu tak bersuara, teruslah bersemayam di dasar hati, Biar terpendam, biar membisu, biar tak bergema, dan biar tak ada satu orangpun yang tau, biar hanya aku dan tuhan yang tau. Biar rindu tak bersuara ini berdiam tenang, seperti ketenangan air yang mengalir..
    Seperti rindu terus mengalir menuju hatimu... my lou.. ^_^...

    BalasHapus
  3. Ketika cinta memanggilmu, ikutilah
    dia walau jalannya terjal dan berliku-liku.
    Dan apabila sayapnya merangkummu,
    Pasrah dan menyerahlah kepadanya
    walau pedang yang tersembunnyi di
    sayap itu melukaimu. Dan jika dia
    bicara kepadamu percayalah walau
    ucapannya membuyarkan mimpimu,
    Bagai angin utara mengobrak-abrik
    pertamanan.
    ~Kahlil Gibran~

    Berkata tidak pada cinta sama dengan berkata
    tidak pada hidup! Menutup hati kita dari cinta
    sama dengan memotong diri kita dari sumber
    segala kehidupan itu sendiri. Takut pada cinta
    sama dengan takut pada hasrat paling rahasia dan
    jiwa kita sendiri
    ~ Hua Ching Ni ~

    dari aku untuk kamu Lou Mongga, semoga kamu menjadi milikku.

    BalasHapus
  4. Berapa lama lagi aku harus menahan rinduku yg menguak dalam dasar jiwa

    Menahan setiap rintihnya, tetes demi tetes yg memaknai dalamnya rasa ini tak bisa aku ingkari betapa berartinya engkau bagiku

    Teramat dalam namamu ku puja pada keheningan yg setiap rengkuhnya mendamba kebahagiaan

    Meminta pada yg ada, menerima segala yg aku terima
    Porak koyak yg menjelma
    Desah nafas yg menggila
    Semuanya tak lekang olehmu

    Memilikimu akan aku lepas penat yg menjadi puing penghalang di antara ribuan massa
    Lou mongga

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir dan berkomentar di blog Indahnya Berpuisi semoga bermanfaat..dan komentar apapun kami hargai selama masih batas kewajaran...