seperti awan dingin mengangkasa,
membelah siang dengan angkuhnya,
masih dengan angkuh,
berjalan setengah bungkuk,
membelah siang dengan angkuhnya,
masih dengan angkuh,
berjalan setengah bungkuk,
hai bulan… kenapa tak kau hadir saja?
mengusiknya dalam tenangmu,
menghapus walau hanya sekejap,
bukan dengan terang, tapi redupmu,
mengusiknya dalam tenangmu,
menghapus walau hanya sekejap,
bukan dengan terang, tapi redupmu,
ahh.. gerahku dengan penat,
ribuan galau mecerca,
menghukum kita menangis lara,
memaksa untuk merasa,
ribuan galau mecerca,
menghukum kita menangis lara,
memaksa untuk merasa,
andai semudah suara,
terbang setinggi bulan,
berkumppul dengan sejuta cinta,
di singgahsana termegah ratu angkasa,
terbang setinggi bulan,
berkumppul dengan sejuta cinta,
di singgahsana termegah ratu angkasa,
atau mungkin hanya terus berjalan?
terus mengeluh?
terus bertanya?
atau ku harus diam dan mengutuk…
terus mengeluh?
terus bertanya?
atau ku harus diam dan mengutuk…
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir dan berkomentar di blog Indahnya Berpuisi semoga bermanfaat..dan komentar apapun kami hargai selama masih batas kewajaran...