Seperti pohon mencintai angrek liar
Seperti kapas merela dililit sirih
Begitu hati kita yang tetap tegar
Walau dihakimi salah dalam memilih
Bila kau adalah langit dengan awannya
Akulah bumi yang punya lautan.
Seperti kapas merela dililit sirih
Begitu hati kita yang tetap tegar
Walau dihakimi salah dalam memilih
Bila kau adalah langit dengan awannya
Akulah bumi yang punya lautan.
Lantas, Kita berkasih dan mencinta
Sayang tak semua yang setuju akan hujan
Tak seberapa yang suka degan
pelangi yang telah kita lukiskan
Sayang tak semua yang setuju akan hujan
Tak seberapa yang suka degan
pelangi yang telah kita lukiskan
Biarkanlah kasih
Biarkanlah sayang
Kupinta agar kau tetap bisa setia
Walau kemah kita terpencil
Kerana khasta kita yang berbeda
Biarkanlah sayang
Kupinta agar kau tetap bisa setia
Walau kemah kita terpencil
Kerana khasta kita yang berbeda
Jangan takut sayang! Hidupmu
dinadiku bila belati mengerat membelah
Nyawaku diruhmu bila dunia akan memisah
Kuyakin sayang restu tuhan
akan membukan kita jalan yang Indah
dinadiku bila belati mengerat membelah
Nyawaku diruhmu bila dunia akan memisah
Kuyakin sayang restu tuhan
akan membukan kita jalan yang Indah
Akan mulai kasihan atas
ketabahan cinta kita yang
tergusur dan terfitnah
Dalamnya Jurang angkara
bakalan tertimbun besarnya Rasa cinta
ketabahan cinta kita yang
tergusur dan terfitnah
Dalamnya Jurang angkara
bakalan tertimbun besarnya Rasa cinta
Terjalnya kebengisan bakalan
runtuh oleh getaran hati kita
yang selalu tabah dalam menerima
Apapun jua sayang….
Apapu jua
Biarlah waktu yang menjawab tanya.
runtuh oleh getaran hati kita
yang selalu tabah dalam menerima
Apapun jua sayang….
Apapu jua
Biarlah waktu yang menjawab tanya.
Karya;P.Lubis
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir dan berkomentar di blog Indahnya Berpuisi semoga bermanfaat..dan komentar apapun kami hargai selama masih batas kewajaran...