Tertatih seolah lelah berdiri
Meyeret langkah enggan untuk berhenti
Terhunyung nyeri tiada perduli
Menatap jalan mata penuh berair
Elang tersenyum matahari bagai mata malaikat
Bakar telapak hanguskan amarah
Telanjang kaki tanggan mengepal
Mata layu dahaga mencela……
Tersenyumpun seperti menangis
Tertawapun hanya melawan hati
Lencana jiwa seakan bukan harga
Manispun itu hanya sementara
Peluh bagai pemata baginya
Airmata bagai intan berlian untuknya
Tangis jadi irama baginya
Dahaga jadi kekuatan yang tak terkira
Lelah yang panjang jadi ketegaranya
Kaki bernanah tebalkan keinginanya
Air mata jadi sumber inspirasinya
Rasa sakit menjadi pelajaran berharga
Perjuangan panjang jadi permata dunianya
Menguak tabir pembawa rezeki
berburu seolah diburu
Berdua seolah sendiri
Hadirkan berkah
Mengharap permatanya jadi sinar
Masa depan cerah
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir dan berkomentar di blog Indahnya Berpuisi semoga bermanfaat..dan komentar apapun kami hargai selama masih batas kewajaran...