Terkadang aku tertawa untuk menutupi kesedihanku.
Tersenyum untuk mengurangi kepedihanku.
Diam untuk mengurangi kepedihanku.
Ini lah aku yang rapuh tiada yang tau.
Menderita tiada yang mengerti.
Tersakiti tiada yang peduli.
Tersiksa tiada yang memahami.
Kini aku menahan perih sendiri menahan sakit dihati.
Dan tak ada yang peduli lagi.
Hati ku luka tak mungkin ada yang menyembuhkannya.
Terkecuali dia yang melukai nya.
Tersenyum untuk mengurangi kepedihanku.
Diam untuk mengurangi kepedihanku.
Ini lah aku yang rapuh tiada yang tau.
Menderita tiada yang mengerti.
Tersakiti tiada yang peduli.
Tersiksa tiada yang memahami.
Kini aku menahan perih sendiri menahan sakit dihati.
Dan tak ada yang peduli lagi.
Hati ku luka tak mungkin ada yang menyembuhkannya.
Terkecuali dia yang melukai nya.
oleh: Nova Nisya Anindikha
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir dan berkomentar di blog Indahnya Berpuisi semoga bermanfaat..dan komentar apapun kami hargai selama masih batas kewajaran...