MENGAPA HANYA MALAM

mengapa hanya malam yang membuatmu berkilauan
pijar, pendar bagai sebongkah intan
bukanya siang bersama mentari di ufuknya
yang membuatmu semakin temaram

aku minta jangan pernah kau tercipta
sebab aku tidak bisa membedakan
mana malam mana siang

aku minta jangan pernah kau berdiri di bawah cakrawala
sebab aku tidak bisa membedakan
mana senja mana pagi yang buta

bayang-bayang yang diciptakan
sinar lampu di jalan-jalan setapak pun kini sirna
tak ada seorang pun bertanya apalagi menjawab

aku hanya bisa bersyukur
Ia ciptakan aku lebih rendah dari sampah
bahkan udara lebih pintar dariku
selalu aku yang dikelabui makhluk tak berwujud itu

sebab hanya aku yang bertanya
sebab hanya aku yang mencipta sampah menjadi bait
disetiap kata
disetiap huruf selalu aku selipkan sebuah pertanyaan
yang aku sendiri tak tahu jawaban itu

tapi entah mengapa jari ini membeku
tapi entah mengapa pikiran terasa membatu
perlahan aku dihujam ribuan pertanyaan
dikala aku menuliskan sebuah kata
yaitu “kita”